Ekonomi maju yang dipimpin oleh Amerika Serikat akan semakin mendorong pertumbuhan global, dengan negara-negara berkembang berisiko melambat karena kebijakan moneter AS yang lebih ketat, Dana Moneter Internasional mengatakan dalam sebuah catatan yang disiapkan untuk pertemuan Kelompok 20 di St. Petersburg.
Dalam catatan pengawasannya, yang diperoleh Reuters, IMF mendesak penguatan tindakan global untuk merevitalisasi pertumbuhan dan mengelola risiko dengan lebih baik, memperingatkan beberapa risiko penurunan telah menjadi lebih menonjol.
Negara-negara berkembang dipandang sangat rentan terhadap pengetatan kebijakan moneter AS, dan IMF merekomendasikan para pembuat kebijakan siap untuk menangani peningkatan ketidakstabilan keuangan.
“Pembuat kebijakan harus mengizinkan nilai tukar untuk menanggapi perubahan fundamental tetapi mungkin perlu waspada terhadap risiko penyesuaian yang tidak teratur, termasuk melalui intervensi untuk memperlancar volatilitas yang berlebihan,” kata IMF.