IPOH (THE STAR / ASIA NEWS NETWORK) – Lebih banyak warga negara China telah ditangkap karena penipuan online, dengan 65 orang ditangkap di dua lokasi di sini.
Ini mengikuti operasi yang diadakan pada hari Senin (9 Desember), di mana 40 warga negara China ditangkap.
Direktur Jenderal Departemen Imigrasi Datuk Khairul Dzaimee Daud mengatakan penggerebekan itu diadakan di dua rumah semi-terpisah tiga lantai di Gerbang Maju Rapat pada hari Rabu antara pukul 15.30 dan 17.30.
“Dari 65 yang ditangkap, empat adalah perempuan. Mereka berusia antara 17 dan 55 tahun,” katanya dalam konferensi pers di kantor pusat negara bagian di Meru Raya di sini pada Kamis malam.
“Selama operasi di kedua lokasi tersebut, kami juga menyita 232 ponsel, 45 laptop, 26 monitor komputer, satu mesin gesek kartu kredit, 24 modem, 193 kartu SIM, 140 kartu ATM, tujuh kartu kredit dari China, 47 kartu identitas China dan tiga paspor,” tambahnya.
Selama serangan kilat di Cyberjaya bulan lalu, departemen menangkap 680 warga negara China yang beroperasi dari gedung enam lantai.
Sebanyak 104 warga negara China juga ditangkap di Kota Kinabalu bulan lalu.
Khairul Dzaimee mengatakan mereka juga menemukan tanda terima untuk peralatan dapur yang dibeli dari sebuah toko di Taman Maluri, Cheras, tertanggal 11 Oktober dan dari toko lain di Subang Jaya pada 8 Oktober.
“Berdasarkan ini, ada kemungkinan bahwa beberapa dari mereka adalah mereka yang melarikan diri dari operasi di Cyberjaya pada 20 November.”
“Kami juga menemukan kondom bekas dan tidak terpakai,” katanya.
“Kami percaya bahwa salah satu rumah adalah pusat one-stop mereka untuk kegiatan mereka,” tambahnya.