Berlin (ANTARA) – Jerman menyetujui tiga tes Covid-19 untuk digunakan di rumah sebagai bagian dari strategi Menteri Kesehatan Jens Spahn untuk pengujian massal guna membantu ekonomi terbesar Eropa itu keluar dari penguncian yang telah diberlakukan sejak pertengahan Desember.
Tingkat infeksi di Jerman turun terus pada minggu-minggu pertama tahun ini tetapi mengalami stagnasi dalam beberapa hari terakhir, menambah tanda-tanda bahwa mungkin sulit bagi negara itu untuk melonggarkan pembatasan ketika penguncian akan berakhir pada 7 Maret.
Kanselir Angela Merkel telah mengatakan kepada anggota parlemen di partai konservatifnya bahwa membuat tes cepat lebih tersedia dan meningkatkan kapasitas pengujian dapat membuat kembali ke normalitas lebih tahan lama, dua sumber pada pertemuan itu mengatakan kepada Reuters pada Selasa (23 Februari).
Institut Federal untuk Obat-obatan dan Alat Kesehatan, regulator farmasi Jerman, pada hari Rabu menyetujui tes antigen yang dibuat oleh Healgen Scientific, Xiamen Boson Biotech dan Hangzhou Laihe Biotech untuk digunakan oleh orang-orang yang bukan profesional medis, menurut situs webnya.
Spahn mengatakan kepada penyiar ZDF sebelumnya bahwa alat tes rumah lebih lanjut akan disetujui minggu depan.
Negara-negara lain juga mengandalkan tes di rumah untuk membantu membatasi penyebaran virus.
Di Austria, tes mandiri sudah digunakan di sekolah-sekolah, dan mereka akan tersedia untuk umum secara gratis di apotek mulai minggu depan.
Di Inggris, sukarelawan dan polisi mulai mengetuk pintu orang bulan ini untuk membagikan alat tes Covid-19 untuk mencoba menghentikan penyebaran varian yang sangat menular yang berasal dari Afrika Selatan.
Di Jerman, jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi naik 8.007 menjadi 2.402.818, menurut data dari Institut Robert Koch untuk penyakit menular pada hari Rabu.
Tingkat infeksi mencapai 59,3 kasus per 100.000 orang selama tujuh hari terakhir, dibandingkan dengan 57 seminggu sebelumnya.