Damaskus (AFP) – Sebagian besar wilayah Suriah tanpa listrik pada hari Rabu setelah saluran listrik tegangan tinggi di pusat negara yang dilanda perang itu disabotase, kata menteri listrik.
“Serangan teroris terhadap saluran tegangan tinggi di wilayah tengah memicu pemadaman listrik di sebagian besar provinsi Suriah,” kata Imad Khamis dalam komentar yang disiarkan di televisi pemerintah. Dalam terminologi pemerintah, “teroris” mengacu pada pemberontak yang berjuang melawan rezim Presiden Bashar al-Assad.
Distrik Damaskus, pinggiran ibukota Suriah dan daerah lebih jauh tanpa listrik sejak Rabu pagi, kata penduduk kepada AFP. Khamis mengatakan listrik diperkirakan akan segera pulih secara bertahap.
Pemadaman listrik telah menjadi kejadian biasa di Suriah karena konflik bersenjata yang dimulai pada Maret 2011 sebagai pemberontakan melawan rezim Assad telah meningkat. Infrastruktur, secara umum, ditargetkan.
Pada hari Selasa, pemberontak menyabotase pipa gas di timur laut Suriah, kantor berita negara SANA mengatakan, memaksa penutupan pabrik gas dan mempengaruhi sekitar 10 persen dari output harian.
Sejak konflik Suriah pecah, lebih dari 110.000 orang telah tewas, termasuk lebih dari 40.100 warga sipil, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.