Doha (AFP) – Seorang wanita telah meninggal di Qatar setelah tertular virus corona Mers, menjadi kematian pertama yang tercatat dari virus mirip Sars di negara Teluk itu, pers setempat melaporkan pada hari Rabu.
Korban Qatar berusia 56 tahun, yang sudah memiliki penyakit kronis, meninggal pada 31 Agustus, seminggu setelah dia dirawat intensif di rumah sakit Doha, surat kabar mengutip Dewan Kesehatan Tertinggi emirat. Dua kasus infeksi lainnya telah terdaftar di negara Teluk itu, termasuk dua pria, berusia 59 dan 29 tahun, yang dirawat di rumah sakit bulan lalu. Seorang warga Qatar lainnya meninggal karena virus di sebuah rumah sakit di Inggris pada 28 Juni.
Virus ini telah menewaskan 50 orang dari 108 kasus infeksi yang dikonfirmasi, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan di situsnya pada 30 Agustus. Arab Saudi adalah negara yang paling parah terkena Mers.
Mers – Middle East Respiratory Syndrome – dianggap sebagai sepupu dari virus Sars yang meletus di Asia pada tahun 2003 dan menginfeksi 8.273 orang, 9 persen di antaranya meninggal. Seperti Sars, diperkirakan telah melompat dari hewan ke manusia, dan berbagi gejala seperti flu sebelumnya – tetapi berbeda dengan menyebabkan gagal ginjal.
Menurut penelitian yang diterbitkan bulan lalu di jurnal kesehatan Amerika Emerging Infectious Diseases, MERS ditularkan ke manusia dari kelelawar, tetapi sebuah studi di Lancet menemukan virus itu bisa berasal dari unta.