Malaysia telah mengesahkan undang-undang anti-partai yang inovatif dengan dukungan hampir bulat di Parlemen.
Mengingat ketidakstabilan politik yang berkelanjutan, pertama kali dipicu oleh pembelotan pada Februari 2020, ini meningkatkan harapan bahwa pemilihan umum yang dijadwalkan pada September 2023 akan mengembalikan pemerintahan yang dapat memerintah selama lebih dari dua tahun.
Perdana Menteri saat ini Ismail Sabri Yaakob baru satu tahun bekerja, dan mengatakan ada lebih banyak reformasi yang harus dilaksanakan. Ini menandakan niatnya untuk menunda pembubaran Parlemen, meskipun beberapa orang di partai UMNO yang berkuasa mendorong agar pemilihan diadakan sesegera mungkin.
Tetapi sama ada rakyat Malaysia mengundi, akan diawasi dengan tajam seperti bila, memandangkan jumlah pemilih yang rendah pada pilihan raya negeri baru-baru ini. Demografi utama yang telah melihat tingkat apatis politik yang tinggi adalah pemilih muda, terutama dari mayoritas Muslim. Mereka bisa terbukti menjadi kingmaker, jika ada koalisi tertentu yang mampu memenangkan mereka.
Selama akhir pekan, Barisan Nasional (BN) yang dipimpin UMNO mengadakan konvensi di negara bagian terkaya Malaysia, Selangor, mengumumkan Menteri Keuangan Tengku Zafrul sebagai bendahara baru di BN Selangor dan wajah baru untuk memenangkan pemilih.
Di lapangan, melonjaknya harga pangan telah menyebabkan menjamurnya “nasi inflasi” dan penawaran anggaran lainnya. Sementara itu kekurangan ayam Malaysia tampaknya berkurang, setelah larangan ekspor dua bulan yang mempengaruhi pasokan Singapura. Hal ini menyebabkan peternak menyerukan ekspor untuk dilanjutkan.