MAUMERE, INDONESIA (AFP) – Tim penyelamat Indonesia berjuang untuk membebaskan feri dengan lebih dari 800 orang pada Rabu (18 Mei) setelah kandas di sebuah pulau yang tenggelam di lepas pantai provinsi paling selatan negara itu, kata seorang pejabat setempat.
KM Sirimau telah terdampar selama dua hari dengan 784 penumpang dan 55 awak kapal setelah terjebak di sepanjang rute 184 kilometer di provinsi Nusa Tenggara Timur.
Karena kapal itu tampaknya tidak bocor, operasi penyelamatan sejauh ini berfokus pada upaya untuk mengusir feri untuk memungkinkannya melanjutkan perjalanannya daripada mengevakuasi semua orang, menurut para pejabat.
Tetapi upaya untuk membebaskan kapal dari pulau yang tenggelam menggunakan kapal derek sejauh ini gagal, kepala badan pencarian dan penyelamatan kota Maumere mengatakan kepada Kompas TV pada hari Rabu.
Pihak berwenang sedang menunggu kapal tunda yang dikirim oleh perusahaan pelayaran milik negara PT Pelni tiba pada hari Kamis dan jika upaya itu gagal semua penumpang akan dievakuasi, pejabat itu menambahkan.
“Penarik hanya bisa dilakukan saat air pasang. Jika operasi ini tidak berhasil maka kami akan mengevakuasi penumpang ke pelabuhan terdekat,” kata Sudayana kepada penyiar.
Dia mengatakan semua penumpang dalam keadaan sehat.
Kecelakaan laut sering terjadi di Indonesia, negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, di mana orang bergantung pada feri dan kapal lain untuk bepergian meskipun standar keselamatan buruk.
Pada 2018, sekitar 160 orang tenggelam ketika sebuah feri tenggelam ke kedalaman salah satu danau terdalam di dunia di pulau Sumatra.
Dan lebih dari 300 orang diperkirakan tenggelam pada tahun 2009 ketika sebuah feri tenggelam antara Sulawesi dan Kalimantan.