MARIUPOL, UKRAINA (AFP) – Lebih dari 1.000 tentara Ukraina termasuk komandan senior tetap berada di dalam pabrik baja Azovstal yang terkepung di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina, kata seorang pemimpin separatis pro-Rusia, Rabu (18 Mei).
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa 959 tentara Ukraina telah menyerah sejak Senin di pabrik, yang telah menjadi simbol perlawanan Ukraina terhadap pasukan Rusia.
Berbicara kepada wartawan di Mariupol, pemimpin Republik Rakyat Donetsk yang memisahkan diri, Denis Pushilin, mengatakan ada sekitar 2.000 pejuang di kompleks industri yang luas dan “sedikit lebih dari setengah” tetap berada di dalam.
“Komandan dan pejuang berpangkat tinggi dari (resimen) Azov belum keluar,” katanya kepada wartawan, termasuk dari AFP, dalam tur pers yang diselenggarakan oleh militer Rusia.
Resimen Azov, bekas unit paramiliter yang dibentuk pada 2014, telah terintegrasi ke dalam angkatan bersenjata Ukraina. Rusia menggambarkan unit itu, yang sebelumnya memiliki hubungan dengan kelompok sayap kanan, sebagai organisasi neo-Nazi.
Rusia bulan lalu mengklaim menguasai Mariupol setelah pengepungan selama berminggu-minggu, tetapi ratusan tentara Ukraina tetap bersembunyi di terowongan bawah tanah di bawah zona industri Azovstal yang besar.
Pushilin mengatakan pasukan di dalam pabrik kehabisan persediaan dan tidak punya banyak pilihan selain menyerah.
“Pilihan pertama adalah mengibarkan bendera putih dan meletakkan tanganmu. Pilihan kedua adalah mati di sana, mati saja. Mereka memilih opsi pertama,” katanya.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa 80 orang yang terluka termasuk di antara mereka yang telah menyerah sejak Senin dan bahwa beberapa dirawat di sebuah rumah sakit di kota Novoazovsk di wilayah yang dikuasai Rusia.