SINGAPURA – Jalur pelayaran baru milik taipan Malaysia Lim Kok Thay akan berlayar dari pelabuhan asalnya Singapura pada 15 Juni.
Resorts World Cruises akan mengerahkan Genting Dream, sebuah kapal yang pernah dioperasikan oleh Dream Cruises milik Genting Hong Kong yang bermasalah, dan ada rencana untuk menambah armada.
The Straits Times menyampaikan laporan eksklusif bulan lalu bahwa Resorts World Cruises, sebuah perusahaan yang terkait dengan Mr Lim, terdaftar di Singapura pada 9 Maret dan dimiliki oleh Two Trees Family Holdings.
Spekulasi telah tersebar luas dalam beberapa bulan terakhir mengenai apakah ini bisa menjadi bisnis kapal pesiar baru, karena langkah itu terjadi tak lama setelah runtuhnya Genting Hong Kong, korban industri pelayaran dengan profil tertinggi sejak pandemi Covid-19 dimulai.
Pemesanan sekarang terbuka dengan Genting Dream melakukan pelayaran ke mana-mana mulai 15 Juni, dengan rencana untuk meluncurkan perjalanan tujuan ke Malaysia, Thailand dan Indonesia mulai 30 September.
Sehubungan dengan peluncuran, Resorts World Cruises akan menawarkan kredit pelayaran gratis dengan nilai setara untuk semua penumpang berbayar yang terkena dampak pembatalan pelayaran World Dream di Singapura antara 2 Maret dan 31 Agustus tahun ini.
Ini berlaku bagi mereka yang belum menerima pengembalian uang dari sumber pemesanan asli mereka, kata perusahaan itu. Untuk pertanyaan lebih lanjut, silakan e-mail [email protected].
“Misalnya, jika mereka membayar $ 1.000, kami akan memberi mereka $ 1.000 kredit pelayaran, dan mereka dapat naik dan berlayar antara 15 Juni dan Maret 2023. Kami memberi mereka jangka waktu yang lama untuk memutuskan kapan mereka ingin kembali,” kata Michael Goh, presiden dan kepala penjualan internasional Resorts World Cruises.
Sekitar 13.000 pelanggan terpengaruh tetapi banyak yang telah menerima pengembalian uang mereka melalui perusahaan kartu kredit mereka, tambahnya.
Mr Colin Au, kepala eksekutif Resorts World Cruises, mengatakan pada briefing pada hari Rabu (18 Mei): “Perusahaan akan bercita-cita untuk memiliki lebih banyak kapal di bagian lain Asia. Ini adalah penegasan kembali bahwa pelayaran baik untuk kawasan ini dan akan menjadi industri yang berkembang.”
Dia juga mencatat bahwa semua pembayaran pelayaran yang dilakukan akan disimpan dalam rekening terpisah yang akan ditarik hanya sebelum pelayaran dimulai.
Menanggapi pertanyaan ST, dia berkata: “Praktik semua perusahaan pelayaran adalah menggunakan uang tunai untuk keperluan modal kerja.
“Tapi kami telah mengubah praktik untuk memastikan dana apa pun yang dibayarkan akan disimpan secara tunai, dan jika rencana perjalanan pelayaran tidak dilakukan, maka uang itu akan dikembalikan kepada pelanggan.”