AS menempatkan bobot penuh di belakang Swedia, Finlandia mengajukan tawaran untuk bergabung dengan NATO

WASHINGTON (AFP) – Amerika Serikat memberikan dukungan penuh pada Rabu (18 Mei) untuk tawaran Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO, berjanji untuk mendukung mereka jika terancam oleh Rusia dan menekan Turki untuk tidak memblokir keanggotaan mereka.

Beberapa jam setelah kedua negara Nordik secara resmi mengajukan aplikasi mereka untuk memasuki aliansi Atlantik, Presiden Joe Biden menyambut baik langkah itu dan mengatakan dia akan bekerja dengan anggota NATO lainnya dan dengan Kongres AS untuk memastikan prosesnya bergerak cepat.

“Saya menyambut hangat dan sangat mendukung aplikasi bersejarah itu,” kata Biden, menyebut kedua negara sebagai “mitra lama yang kuat”.

“Sementara aplikasi mereka untuk keanggotaan NATO sedang dipertimbangkan, Amerika Serikat akan bekerja dengan Finlandia dan Swedia untuk tetap waspada terhadap ancaman terhadap keamanan bersama kita, dan untuk mencegah dan menghadapi agresi atau ancaman agresi,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Biden membuat komentar sehari sebelum menyambut Presiden Finlandia Sauli Niinisto dan Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson ke Gedung Putih untuk pertemuan yang kemungkinan akan menggarisbawahi pergeseran geopolitik keputusan mereka untuk bergabung dengan NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Para pejabat AS berjanji untuk bekerja dengan mereka untuk mengatasi masalah-masalah utama dalam perjalanan mereka menuju keanggotaan, termasuk perlunya beberapa jaminan keamanan sebelum mereka diterima ke dalam aliansi, dan oposisi Turki terhadap bergabungnya mereka.

Turki, yang seperti semua anggota NATO memiliki hak untuk memveto pencalonan suatu negara, telah mengajukan keberatan, dan pertemuan duta besar di Brussels gagal pada hari Rabu untuk mencapai konsensus tentang memulai negosiasi keanggotaan formal.

Turki menuduh kedua negara, terutama Swedia, memberikan tempat yang aman bagi anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang ditetapkan sebagai kelompok teror oleh Ankara dan sekutu Baratnya.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di New York Rabu ketika pertanyaan NATO muncul.

Mereka bertemu “untuk menegaskan kembali kerja sama kuat mereka sebagai mitra dan sekutu NATO”, kata Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan, tidak menyebutkan kontroversi mengenai Swedia dan Finlandia.

Setelah pertemuan mereka, Cavusoglu mengatakan kepada wartawan bahwa pembicaraan itu “sangat positif”, dengan mengatakan dia diyakinkan oleh Blinken bahwa Washington akan menyampaikan pesan yang diperlukan untuk mengatasi kekhawatiran Turki.

Dia mengulangi pandangan Ankara bahwa NATO tidak dapat menerima anggota yang mendukung “organisasi teroris”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *